Kementerian Pertahanan (Kemhan) sudah mengambil keputusan beli pesawat Sukhoi Su-35 buatan Rusia untuk melindungi kedaulatan lokasi hawa Indonesia. Pesawat itu untuk menukar pesawat F-5 Tiger.
" Kita setuju dengan KSAU serta Panglima, Sukhoi 35 satu skuadron dahulu, " tutur Menteri Pertahanan (Menhan) Ryamizard Ryacudu waktu mengecek kesiapan alat paling utama system persenjataan (alutsista) di Yonif Mekanis 201 Jaya Yudha, Jalan Raya Bogor KM 28, Jakarta Timur, Rabu (2/9/2015).
Penandatanganan pembelian pesawat itu, kata Ryamizard, gagasannya dikerjakan pada bln. ini. (Baca : Satu Skuadron Sukhoi Su-35 Jagalah Langit Indonesia)
Ryamizard menuturkan argumen pembelian pesawat itu lantaran TNI telah lama memakai pesawat tempur type Sukhoi. " Bln. ini, September (pembelian). Yang pasti kita telah ada Sukhoi dari mulanya, jadi nyambung, " tuturnya.
Bekas Kepala Staf Angkatan Darat (KSAD) ini memberikan, terkecuali beli alutsista buatan Rusia, TNI juga beli beragam alutsista dari negara-negara lain seperti Eropa, Amerika serta Rusia dan China.
" Namun kita juga beli dari Boeing seperti, Chinook helikopter serta pesawat angkut berat juga ada Hercules. Jadi balance, dengan AS kita baik kawan, dengan Rusia baik kawan. Itukan kawan seluruhnya. Ada (alutsista) yang dari Eropa, Amerika, Rusia serta Cina, balance lah, " tutur Ryamizard.
Dia menyatakan, Indonesia adalah negara netral serta berasumsi seluruhnya negara juga sebagai kawan bukanlah musuh.
" Kita negara tidak blok-blokan. Kita negara netral. Saya katakan ke duta besar, lalu dengan Menhan (negara-negara) lain, kita tak berpihak pada (salah satu blok) beli seluruhnya, " katanya.
" Kita setuju dengan KSAU serta Panglima, Sukhoi 35 satu skuadron dahulu, " tutur Menteri Pertahanan (Menhan) Ryamizard Ryacudu waktu mengecek kesiapan alat paling utama system persenjataan (alutsista) di Yonif Mekanis 201 Jaya Yudha, Jalan Raya Bogor KM 28, Jakarta Timur, Rabu (2/9/2015).
Penandatanganan pembelian pesawat itu, kata Ryamizard, gagasannya dikerjakan pada bln. ini. (Baca : Satu Skuadron Sukhoi Su-35 Jagalah Langit Indonesia)
Ryamizard menuturkan argumen pembelian pesawat itu lantaran TNI telah lama memakai pesawat tempur type Sukhoi. " Bln. ini, September (pembelian). Yang pasti kita telah ada Sukhoi dari mulanya, jadi nyambung, " tuturnya.
Bekas Kepala Staf Angkatan Darat (KSAD) ini memberikan, terkecuali beli alutsista buatan Rusia, TNI juga beli beragam alutsista dari negara-negara lain seperti Eropa, Amerika serta Rusia dan China.
" Namun kita juga beli dari Boeing seperti, Chinook helikopter serta pesawat angkut berat juga ada Hercules. Jadi balance, dengan AS kita baik kawan, dengan Rusia baik kawan. Itukan kawan seluruhnya. Ada (alutsista) yang dari Eropa, Amerika, Rusia serta Cina, balance lah, " tutur Ryamizard.
Dia menyatakan, Indonesia adalah negara netral serta berasumsi seluruhnya negara juga sebagai kawan bukanlah musuh.
" Kita negara tidak blok-blokan. Kita negara netral. Saya katakan ke duta besar, lalu dengan Menhan (negara-negara) lain, kita tak berpihak pada (salah satu blok) beli seluruhnya, " katanya.
0 comments:
Post a Comment - Back to Content