Korea Utara (Korut) mengeluarkan kecaman terhadap agenda latihan militer bersama yang akan dilakukan Amerika Serikat (AS) dan Korea Selatan (Korsel) pada Oktober. Korut juga menyatakan negaranya tetap bertekad menjadi negara nuklir.
AS dan Korsel saat ini tengah bersiap untuk menjalankan latihan militer bersama yang direncanakan akan diadakan selama 6 hari. Latihan yang dimulai pada 10 Oktober itu akan berpusat di wilayah Laut Kuning yang berada di wilayah pantai barat Semenanjung Korea.
Terdapat indikasi latihan militer tersebut juga untuk menekan Korut akibatuji coba nuklir yang negara itu lakukan pekan lalu. Bahkan, militer AS mengumumkan, mereka akan menurunkan kapal induk nuklir mereka, USS Ronald Reagan, pada latihan tersebut.
Sebagaimana dikutip dari NHK, Rabu (14/9/2016) juru bicara (jubir) Korut di Komite Damai Asia Pasifik melalui pernyataannya mengatakan, negaranya mengecam latihan militer tersebut. Pada pernyataannya itu, Korut juga menuturkan, dengan diturunkannya pesawat bomber oleh AS maka hal itu dipandang sebagai bentuk ancaman yang dapat digunakan untuk menyerang kepemimpinan di Negara Komunis tersebut.
Korut menegaskan tidak ada sanksi, provokasi atau tekanan yang dapat menggentarkan status mereka sebagai negara nuklir. Jubir itu juga menambahkan bentuk provokasi seperti latihan militer AS-Korsel tersebut hanya akan mengundang ditembakkannya senjata nuklir.
0 comments:
Post a Comment - Back to Content