31 Agustus 2012, Jakarta: Pangkalan Udara Abdulrachman Saleh, Malang, menyiapkan hangar untuk menampung enam pesawat Super Tucano baru. Pada tahap awal, TNI Angkatan Udara akan menerima sebanyak empat unit pesawat tempur taktis dari pabrikan Embraer Brazil.
Dijadwalkan pesawat tiba 2 September setelah diterbangkan dari Brazil. "Tahap kedua, yakni Maret 2013, empat pesawat lagi dikirim," kata Komandan Skuadron 21 Lanud Abdulrachman Saleh, Mayor (PNB) James Yanes Singal, Jumat, 31 Agustus 2012.
Kementerian Pertahanan meneken kontrak pemesanan pesawat Super Tucano sebanyak 16 unit hingga 2014. Pesawat itu akan menggantikan OV-10 Bronco yang di-grouded karena dianggap sudah tak laik terbang.
Pesanan pesawat tersebut sudah diberangkatkan dari Brazil dengan menempuh rute penerbangan Brazil-Maroko-Spanyol-Italia-Doha-Qatar-India-Thailand-Indonesia. Pesawat transit dan beristirahat di sejumlah negara sehingga total perjalanan mencapai 12 hari. "Istirahat demi keamanan dan konsentrasi penerbang," katanya.
Pesawat dikirim langsung produsen Super Tucano Embraer bersama delapan penerbang dan teknisi. Mereka bertugas mengirimkan pesawat hingga serah terima pada 17 September. Adapun para teknisi terus mengawasi pesawat hingga masa garansi setahun. Kini pesawat telah tiba di Pengkalan Udara Halim Perdana Kusuma.
Setelah melakukan perjalanan jauh, pesawat akan menjalani pemeriksaan fisik dan konfigurasi, lalu diikuti pengecekan terbang yang bakal diikuti bersama Komandan Wing 2 Lanud Abdulrachman Saleh, Letnan Kolonel Andi Wijaya dan James Yanes Singal. Keduanya telah menjajal pesawat yang berfungsi untuk serangan udara taktis.
Usai menjalani pemeriksaan, uji terbang, dan diserahterimakan dari Embraer, pesawat segera digunakan untuk operasi pengamanan. Namun, James tak bersedia mengungkapkan misi pertama yang bakal dilakukan Super Tucano (burung maskot Brazil). Pesawat berfungsi membantu tembakan udara ke darat membantu pasukan infanteri, patroli udara, dan serangan udara terbatas.
Total sebanyak 12 penerbang telah mengikuti pelatihan khusus untuk mengenal karakteristik pesawat asal Brazil. Para pilot sebelumnya berpengalaman menerbangkan OV-10, Hawk, Sukhoi dan F-5. Mereka dilatih selama sebulan di Brazil.
Selain itu, ada juga dukungan pelatihan dengan simulator atau computer based training dan simulator untuk menerbangkan pesawat di kawasan Skadron 21. Sebanyak 36 teknisi juga dilatih merawat pesawat.
Pesawat tempur ringan dengan call sign EMB 314 ini dicat kepala hiu berwarna merah di bagian moncongnya. Keempat Super Tucano TT-3101, TT-3102, TT-3103, dan TT-3104 ini mampu mengangkut peralatan tempur seperti persenjataan dan bom hingga 1.500 kilogram. Maksimal bisa mengangkut sekitar empat bom.
Sumber: TEMPO
0 comments:
Post a Comment - Back to Content